Puisi Persahabatan

Posted by Capoenk Rifai 23.36, under | No comments

“Untuk SAHABAT…….
Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan — dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.


“SAHABAT…….
kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
bersamamu aku bisa ber bagi
cerita indah
cerita tentang kegagalanku dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku..
sahabat…
saat kau sedih aku menangis
saat kau terluka hatiku tercabik
saat kau gundah aku selalu resah
“Puisi SAHABAT……

sahabat
dimana jangan kau anggap aku aorang lain a
aku adalah dirimu
aku adalah saudaramu
aku siap korban kan jiwaku agar
kekal persahabatan kita
Sahabat…
Sahabat terkadang bisa buat kita senang…
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka…
Dikala engkau senang,…
Dikala engkau sedih,…
Hanya kepadaku engkau bersandar…
Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dlm hdupku…
Kenapa engkau membuatku menangis…?
kenapa engkau senyum dlm tangisku…
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia2 kita bina persahabatankita ini…
Selamat tinggal sahabat sejatiku…


“Perjalanan masih panjang…..
wahai sahabatku,
jangan tunda lagi waktu yang ada..
yang ada saja masih banyak tersisa..
pergi dan jejakkan perlahan ke depan..
jangan pernah menoleh ke belakang..
sebab, tak satupun dalil itu berguna..
pergilah kawan,
berjalanlah kalian sambil bersiul
menyanyi, meskipun dengan kidung yang
tidak panjang dan bahkan belum ada judul,
sebab hanya tembang yang cepat singgah terbang,
bakal hidup di hati sanubari insan…
oh, jangan… jangan tunggu aku.. pergilah..
aku akan menyusul dan masih bermain
dengan sang kesempatan.. karena ialah
yang mempertemukan dan memisahkanku nanti..
ku hanya mencoba menerka garis-garis jalan
dan kelokan yang terbentang di depan itu
sampai dimana Dia mengukir ujung perjalanan
yang masih cukup panjang ini..
sampaikan salamku
pada calon anakku dari calon istriku
yang sampai kini masih belum kutahu..


“SAHABAT TERSAYANG……
Seindah cahaya pagi yang menyingsing pagi……
Seindah belaian katulistiwa yang memancar………
Seindah gelora kasih yang bersemayam direlung hati……….
Seindah persahabatan yang hari ini kita jalin…….
Bintang-bintang bersinar gemerlap………
Rembulan tersenyum dengan indahnya…….
Komet Halley berlintas dengan cemerlang……….
Seindah persahabatan yg hari ini kita rekat……..
Ku bersyukur mendapakan engkau kawan….
Ku bersyukur berteman denganmu kawan…
Ku berharap ini tak kan bias……….
Ku berharap ini kan nyata……….
Satu yang ku harapkan darimu teman………
Jadikan hidup ini indah dengan kepedulian………
Kepedulianmu terhadap sekelilingmu…..
Kepedulianmu terhadap temanmu kawan……….
“TERNYATA HATI KU TAK BISA BERDUSTA……
Meski ku coba melupakan mu
Tetap tak bisa ku menghapusmu
Tulus cintaku telah kuberikan padamu
Ku takan sesali mencintai dirimu
Wanita terindah pernah jadi mimpiku
Tak pernah menyesal mengenal dirimu
Walau Jalan yang kutempuh tak tertuju padamu
Meskipun kini kau kuhindari
Tapi hatiku tak bisa kupungkiri
Maaf ku terlalu mencintaimu
Ku mencintaimu karena hatiku mencintaimu
Telah terukir dirimu dalam hatiku
Telah terangkai mimpi-mimpiku bersamu
Bila kumiliki dirimu untuk bahagia
Tak ada niatku untuk pernah melukaimu
Tak pernah kupahami rasa ini
Walaupun selalu kuterima lelah dan duka karena menyayangimu
Tapi perihku selalu membuatku bahagia
Biarlah tetap terjaga rasa ini hingga akhir nafasku ini
“KETIKA AKU MENCINTAI MU SAHABAT……
Kala aku belajar untuk mencintai,
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu
Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu
Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Blog Archive

Entri Populer